hubungan antar manusia
TUGAS KOMUNIKASI KESEHATAN
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Dosen: Ika Handria, SST
DI SUSUN OLEH :
Kelompok 5 (1A)
1. INTAN PERTIWI( Nim : 12070556 )
2.
ANISA MAULIDYA(Nim : 12070545)
AKADEMI KEBIDANAN ‘AISYIYAH PONTIANAK
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, berkat rahmat, taufik, dan hidayahNya sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah dengan judul “HUBUNGAN ANTAR MANUSIA” tanpa ada
halangan suatu apapun.
Penulis menyadari bahwa tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, penulisan makalah ini tidak
terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada
Ika Handria, SST dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan pembaca umumnya, untuk itu
saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikkan dan
kesempurnaan makalah yang akan datang.
Demikian
kata pengantar yang dapat saya sampaikan. Apabila terdapat kesalahan dan
kekurangan saya mohon maaf dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualikum
Wr.Wb
Pontianak, 1 April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latarbelakang..............................................................................................1
B.
Tujuan..........................................................................................................1
BAB
IITINJAUAN PUSTAKA (ISI)
PENGORGANISASIAN PRAKTEK ASUHAN KEBIDANAN :
A.
Pelayanan Mandiri.........................................................................................2
B.
Pelayanan kolaborasi /
Kerjasama..................................................................3
C.
Pelayanan Rujukan /
ketergantungan.............................................................4.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
.......................................................................................................7
B.
Saran
..................................................................................................................7
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Manusia adalah makhluk sosial untuk
bertahan hidup harus ada sosialialisme atau berhubungan dengan manusia lain dan
hal ini tak bisa dihindari, mutlak dilakukan manusia apalagi pada masa
sekarang ini. Hubungan antar manusia dengan hubungan kemanusiaan sesungguhnya
mempunyai pengertian yang berbeda. Dalam setiap bentuk hubungan, hubungan antar
manusia lebih mendominasi dari pada hubungan kemanusiaan. Dalam pengertian
hubungan antar manusia bukan hanya dalam wujudnya saja, tetapi juga dari
sifat-sifatnya, waktunya, cara bicaranya, sikapnya, tingkah lakunya,
pribadinya, dan berbagai macam aspek kejiwaan yang yang ada pada diri manusia.
Dalam pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi yang bermacam-macam. Disatu
sisi ia adalah ayah atau ibu, tetapi disisi lain ia adalah anak. Disatu sisi
adalah ia kakak, tetapi disisi lain ia adalah adik.pengetahuan tentang hubungan
antar manusia, mendasari interaksi dan komunikasi antar bidan klien dalam
pelayanan kebidanan, mempermudah alih pengetahuan, dan modifikasi perilaku
klien.
B. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Setelah
menyelesaikan makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami dan mengerti materi
tentang lingkup komplikasi kebidanan.
2.
Tujuan
Khusus
a.
Pengertian hubungan antar manusia
b. Tujuan
hubungan antar manusia
c.
teknik-teknik hubungan antar pribadi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Hubungan Antar Manusia
Hubungan antar manusia adalah kemampuan
mengenali sifat, tingkah laku, pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar
manusia dalam arti luas adalah interaksi antar seseorang dengan orang lain
dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati. Dalam hal ini berusaha
mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahasannya untuk mencari
pemecahannya. Hubungan antar manusia yang merupakan pelaksanaan
ketrampilan dimana seseorang belajar menghubungkan diri dengan lingkungan
sosialnya. Sedangkan menurut Hugo Cabot dan Joseph A Kahl (1967), hubungan
antar manusia adalah suatu sosiologi kongrit karena meneliti situasi kehidupan,
khususnya masalah “interaksi” dengan pengaruh psikologisnya. Hubungan antar
manusia dalam arti luas adalah menemukan, mengidentifikasi masalah, dan
membahasnya untuk mencari pemecahan.
B.
Tujuan
Hubungan Antar Manusia
Tujuan hubungan antar manusia adalah
agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing orang saling
bekerjasama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain dan
memanfaatkan pengetahuan tentang factor social dan psikologis dalam penyesuaian
diri manusia sedemikian rupa sehingga penyesuaian diri ini terjadi dengan
serasi dan selaras, dengan ketegangan dan pertentangan sedikit mungkin. Hal ini
disebabkan karena didalam masyarakat/lingkungan sosial, setiap orang mempunyai
kepentingan dan harapan yang berbeda-beda atau bersaing satu sama lain.
Suksesnya hubungan antar manusia sebagai akibat tidak mengabaikan sopan santun,
ramah tamah, hormat menghormati dan menghargai orang lain dan faktor etika.
Hubungan antar manusia yang baik akan mengatasi hambatan-hambatan komunikasi,
mencegah salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat
manusia yang dipengarui oleh pembawaan dan lingkungan.
C. Teknik Hubungan Antar Manusia
Tekhnik untuk menjalin hubungan antar manusia adalah
dengan:
1. Melakukan
kontak sosial
a. Berasal dari
bahasa latin com (bersama) dan tango (menyentuh) yang artinya
bersama-sama menyentuh
b. Secara fisik
kontak terjadi apabila terjadi hubungan badaniyah
c. Secara
sosial tidak perlu terjadi hubungan badaniyah
2. Melakukan
komunikasi
D.
Faktor yang
Mendasari Hubungan Antar Manusia
Hubungan antar manusia melibatkan
individu secara utuh baik dan secara fisik maupun psikologis. Proses psikologis
sangat dominan mendasari hubungan antar manusia dan merupakan faktor utama yang
dalam proses internalisasi, antara lain imitasi, sugesti, identifikasi, dan
simpati.
1. Factor
imitasi
Imitasi
atau tiruan adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu diluar dirinya.
Sebelum mengikuti satu hal, ia harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a.
Minat
perhatian yang cukup besar terhadap hal yang akan diimitasi
b. Sikap
menjunjung tinggi atau mengagumi hal-hal yang diimitasi
c. Seorang
meniru suatu pandangan atau tingkah laku karena akan memperoleh penghargaan
social yang tinggi.
Dari syarat diatas, imitasi merupakan proses hubungan
antar manusia yang menerangkan tentang mengapa dan bagaimana dapat terjadi
keseragaman dalam pandangan dan tingkah laku.
2. Faktor
sugesti
Sugesti adalah
proses seorang individu menerima cara pandang atau pedoman tingkah laku orang
lain tanpa kritik terlebih dahulu.
Ø Persyaratan
untuk memudahkan terjadinya sugesti pada seseorang adalah sebagai berikut:
a. Hambatan
berfikir, karena rangsangan emosional, proses sugesti yang terjadi pada orang
tersebut secara langsung menerima tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu segala
pengaruh atau pandangan orang lain.
b. Pikiran
terpecah-pecah (disasosiasi), orang yang sedang mengalami pemikiran yang
terpecah-pecah, mudah terjadi sugesti.
c. Otoritas atau prestise, proses sugesti cenderung
terjadi pada orang-orang yang sikapnya menerima pandangan tertentu dari
seseorang yang memiliki keahlian tertentu sehingga dianggap otoritas dalam
keahlian tersebut atau dari seseorang yang mempunyai prestise sosial yang
tinggi.
d. Mayoritas
orang akan mudah menerima pandangan ketika pandangan tersebut disokong oleh
mayoritas atau sebagian besar golongan atau masyarakat. Penerimaan pandangan
itu terjadi tanpa pertimbangan lebih lanjut.
e. Kepercayaan
penuh penerima sikap atau pandangan tanpa pertimbangan lebih lanjut dikarenakan
pandangan tersebut sudah ada pada diri individu yang bersangkutan.
3. Faktor
identifikasi
Preses identifikasi berlangsung secara sadar
(dengan sendiri) irrasional, berdasarkan perasaan, dan berkembang bahwa
identifikasi beerguna untuk melengkapi system norma dan citra-citra.
4. Faktor simpati
Simpati adalah persaan tertarik seseorang
terhadap orang lain yang timbul atas dasar penilaian perasaan dorongan utama
yang memunculkan simpati adalah rasa ingin mengerti dan bekerja sama dengan
orang lain.
E.
Faktor yang
Menentukan Hubungan Antar Manusia
Salah satu cara seseorang melakukan
hubungan antar manusia adalah dengan menggunakan komunikasi antara individu
atau komunikasi interpersonal. Agar hubungan antar manusia berjalan dengan
baik, salah satunya dapat ditunjang dengan menumbuhkan hubungan interpersonal
yang baik. Berikut adalah factor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal
yang baik:
1. Rasa percaya
(Trust)
Percaya
adalah mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang
pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko (Giffin, 1967).
Sejak tahap pertama dalam hubungan interpersonal sampai tahap akhir, “percaya”
menentukan efektifitas komunikasi. Bila klien sudah percaya kepada kita, maka
klien akan lebih mudah terbuka kepada kita. Hal ini akan membuka saluran
komunikasi, memperjelas pengiriman dan penerimaan komunikasi, serta memperluas
peluang komunikan untuk mencapai maksudnya. Hilangnya kepercayaan kepada orang
lain akan menghambat perkembangan hubungan interpersonal yang akrab. Ada tiga
factor yang dapat menumbuhkan sikap percaya dan mengembangkan komunikasi yang
didasari sikap saling percaya, yaitu :
a.
Menerima
Adalah kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa
menilai dan berusaha mengendalikan. Menerima adalah sikap yang melihat
orang lain sebagai manusia sebagai individu yang dihargai. Menerima berarti tidak
menilai pribadi orang berdasarkan perilakunya yang tidak kita senanginya.
Betapun jeleknya perilakunya menurut persepsi kita, kita tetap berkomunikasi
dengan dia sebagai personal, bukan ssebagai objek. Sikap menerima tidak semudah
apa yang kita katakan. Kita cenderung menilai dan sukar menerima.
b.
Empati
Merupakan factor kedua yang menumbuhkan sikap percaya
diri orang lain. Empati dianggap sebagai memahami orang lain yang tidak
emosional. Berempati artinya membayangkan diri kita pada kejadian yang menimpa
orang lain.
c.
Kejujuran
Merupakan faktor ketiga yang menumbuhkan sikap percaya
diri. Kita akan menaruh percaya pada orang yang terbuka, atau tidak mempunyai
pretense yang dibuwat-buwat. Kejujuran menyebabkan perilaku kita dapat diduga (predictable).
Ini mendorong orang lain percaya kepada kita.
2.
Sikap
sportif
Sikap sportif adalah sikap yang mengurangi sikap
melindungi diri dalam komunikasi yang terjadi dalam hubungan antar manusia.
Orang bersikap defensive bila tidak menerima, tidak jujur dan tidak empati.
Sudah jelas dengan sikap defensive, komunikasi interpersonal akan gagal karena
orang defensive akan lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapi
dalam situasi komunikasi ketimbang memahami pesan orang lain.
3.
Sikap
terbuka (open mindedness)
Sikap terbuka amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan
komunikasi interpersonal yang efektif. Untuk memahami orang yang mempunyai
sikap terbuka harus mengidentifikasi dahulu orang yang mempunyai sikap
tertutup. Lawan dari sikap terbuka adalah dogmatism. Sehingga untuk memahami
sikap terbuka, terlebih dahulu mengidentifikasi karakteristik orang dogmatis.
Sikap
Terbuka
|
Sikap
Tertutup
|
1.
Menilai
pesan secara objektif dengan menggunakan data-data dan keajegan logika.
|
Menilai pesan
berdasarkan motif pribadi
|
2.
Membedakan
dengan mudah, melihat nuansa
|
Berfikir
simplisis, artinya berpikir hitam putih tanpa nuansa
|
3.
Berorientasi
pada isi
|
Bersandar
lebih banyak pada sumber pesan daripada isi pesan
|
4.
Mencari
informasi pada berbagai sumber
|
Mencari
informasi tentang kepercayaan orang lain dari sumbernya sendiri bukan dari
sumber kepercayaan orang lain
|
5.
Lebih
bersifat provisional dan bersedia mengubah kepercayaan
|
Kaku
mempertahankan dan memegang teguh system kepercayaan
|
6.
Mencari
pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaan
|
Menolak,
mengabaikan, mendistorsi dan menolak pesan yang tidak konsisten dengan system
kepercayaan
|
Gambar 3.1
perbedaan sikap terbuka dengan sikap tertutup
Agar komukasi interpersonal yang kita lakukan
melahirkan hubuingan interpersonal yang efektif,dogmatis harus diganti dengan
sikap terbuka.Bersama – sama dengan sikap saling percaya dan sikap suportif,
sikap terbuka mendorong timbulnya saling pengertian, saling menghargai, dan
yang paling penting saling mengembangkan kualitas hubungan interpersonal.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hubungan antar manusia adalah
kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi seseorang. Ruang lingkup
hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi antar seseorang dengan
orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati.
Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya
kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing orang saling bekerja sama dengan
menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain.
Teknik untuk menjalani hubungan antar manusia
dengan :
1.
Melakukan
kontak sodan menghargai setiap individu.cial
2.
Melakukan
komunikasi
B.
Saran
Untuk menjalin suatu hubungan yang
baik dengan klien kita harus bisa memahami diri sendiri. Mencoba untuk memahami
kebutuhan dan keinginan masing-masing individu.
DAFTAR PUSTAKA
Internet
1. Apriliati,Reni.2012.Hubungan Antar Manusia(http://kuliahmultikultur.blogspot.com/2012/03/bab-2-konsep-dasar-hubungan-antar.html)
dikunjungi tanggal 2 apr 2013
2. Warohmatun.2012.Hubungan Antarmanusia(http://meii-dwy.blogspot.com/2012/05/makalah-hubungan-antar-manusia.html)
dikunjungi tanggal 3 apr 2013